BANYUWANGI – SMAN 2 Taruna Bhayangkara (Smadatara) menyambut angkatan taruna ke-6 (TB-6) dengan upacara penerimaan, Minggu (14/7). Dalam kegiatan itu, hadir Kepala Cabang Dinas Pendidikan Jatim Wilayah Banyuwangi Ahmad Jaenuri, dan para orang tua taruna dan taruni.

Kepala SMAN 2 Taruna Bhayangkara, Mujib mengatakan, komitmennya untuk mendidik, mengasuh, dan membimbing siswa sesuai regulasi yang berlaku. Acara penerimaan ini menandai dimulainya masa pengasuhan bagi 245 siswa dari berbagai provinsi di Indonesia, kecuali Aceh Darussalam. “Kami ingin seluruh provinsi ada, tapi Aceh belum mengirimkan,” katanya.

Pola pengasuhan di SMAN 2 Taruna Bhayangkara, terang dia, kolaborasi antara materi pembelajaran Kurikulum Merdeka dan materi Kebhayangkaraan. Tahun ini, sekolah sudah siap dengan materi melalui modul ajar sendiri. “Termasuk inovasi tentang matrikulasi yang akan kami terapkan setelah MPLS,” kata Mujib.

Mujib menyebut, MPLS akan dimulai pada Senin (15/7) dan berlangsung hingga Jumat (19/7). Seluruh materi akan diberikan kepada taruna secara gratis, termasuk 16 buku Kurikulum Merdeka. “Kami tidak ada jual beli buku di koperasi. Seluruh buku kami pinjamkan kepada taruna,” tegas Mujib.

Program Dasbara akan berlangsung selama tiga bulan, pada 22 Oktober 2024 akan diadakan pembaretan di Taruna Angkasa, Madiun. Setelah pembaretan, sekolah akan menggelar acara parenting. “Para orang tua kami undang di acara parents day,” kata Mujib.

Selama tiga bulan program Dasbara, jelas dia, siswa tidak diperkenankan memegang handphone (HP) dan fokus pada pembentukan karakter. Mujib berharap orang tua tetap berkomunikasi dengan wali kelas putranya. “Harapannya, setelah tiga bulan karakter mereka sudah berubah,” ungkapnya.

Mujib juga menekankan pentingnya pengasuhan yang intensif untuk membentuk karakter siswa dari berbagai latar belakang suku, budaya, dan karakter. Setelah tiga bulan, siswa diharapkan memiliki karakter yang distandarisasi. “Kami berharap mereka berubah karakternya dibanding saat mereka berangkat dari rumahnya,” tuturnya.

Kegiatan MPLS dan Dasbara, masih kata dia, dirancang untuk membentuk disiplin dan tanggung jawab siswa. Materi-materi yang diberikan tidak hanya berbasis akademis, tetapi juga Kebhayangkaraan. “Alhamdulillah, kami siap dengan materi melalui modul ajar,” kata Mujib.

Dalam acara penerimaan kemarin, Mujib juga menyampaikan terima kasih kepada orang tua yang telah mempercayakan anaknya kepada sekolah. Ia menegaskan seluruh fasilitas dan materi disediakan oleh sekolah. “Kami optimalkan bidang kesiswaan dan pengajaran, serta sarana prasarana pendukung,” tandasnya.

 

Polresta Banyuwangi, Kapolresta Banyuwangi, Kombes Pol Nanang Haryono, Banyuwangi, Jawa Timur, Polda Jatim, Polres Banyuwangi, Resta Banyuwangi, Kepolisian Resor Kota Banyuwangi, Polisi Resor Kota Banyuwangi, Polisi Banyuwangi, Kota Banyuwangi, Pemkab Banyuwangi, Kabupaten Banyuwangi, Nanang Haryono