SEMARANG – Sukirman, 39, pria yang ditemukan terikat dan tergeletak di jalan setapak, tepi aliran Sungai Babon, mengarah ke wilayah Banjardowo, Kecamatan Genuk, Semarang, masih terbaring di rumah RSI Sultan Agung Semarang.

Pria warga Sriwulan, Sayung Kabupaten Demak ini juga belum bisa dimintai keterangan untuk bahan penyelidikan kasus tersebut. Dua hari ini, korban belum sadar lantaran ada luka serius di bagian kepala. Namun, pihak kepolisian belum bisa memberikan keterangan secara pasti terkait luka tersebut.

“Korban, kondisinya masih belum sadar, masih di ICU. Kalau keterangan dari dokter kemarin ada cedera kepala. Apakah luka akibat dari pukulan benda keras atau gimana, setelah hasil visum nanti kita baru bisa bicara,” ungkap Kapolsek Genuk, Kompol Rismanto, kepada Jawa Pos Radar Semarang, Jumat (10/5).

Kapolsek juga mengaku, masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap fakta kasus ini. Sekarang ini, juga masih melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi dalam temuan kejadian tersebut, pada Kamis (9/5) sekitar pukul 08.00.

“Kita masih melakukan penyelidikan, memeriksa saksi-saksi. Ada lima orang saksi, dari pihak keluarga, dan saksi yang pertama melihat korban tergeletak,” jelasnya.

Sukirman ditemukan dalam kondisi mengenaskan di lokasi kejadian tersebut, pada Kamis (9/5) sekitar pukul 08.00 WIB. Tangannya terikat di belakang tubuhnya, tergeletak dalam kondisi tidak sadar. Tubuhnya juga lusuh bercampur lumpur, serta pakaian celana panjang yang melekat di tubuhnya sudah robek.

Kali pertama yang mengetahui kejadian ini adalah Junaidi, 44, Rizal Maulana, 21, dan Zamroni, 21. Ketiganya warga Kabupaten Demak.

Bermula saat tiga orang saksi ini melintas lokasi jalan tersebut menggunakan kendaraan truk. Kemudian mereka dikejutkan setelah melihat orang tak dikenal dalam kondisi tergeletak di lokasi tersebut.

Menurut Kapolsek, belum ada temuan barang bukti baru dalam kejadian ini. Sementara, barang bukti yang diamankan adalah sepeda motor yang Kondisinya tergelak di semak rerumputan, tepi sungai dekat korban. Motor matic tersebut juga dalam kondisi lusuh bercampur lumpur sungai.

“Belum ada (barang bukti lain). Sementara baru sepeda motor sama sandal korban. Sepeda motor itu milik tetangga, dia (korban) pinjam,” bebernya.

Selain itu, Kapolsek juga menyampaikan pihak keluarga juga tidak mengetahui tujuan awal korban saat pergi keluar dari rumah. Sebab, korban juga tidak pamit.

“Keluarga tidak tidak tahu. Tahunya biasanya kongkow-kongkow (nongkrong) di luar,” ujarnya.

Terkait kecurigaan terhadap teman atau orang dekat korban, Kapolsek menyampaikan, temuan kejadian ini masih pendalaman. “Belum, kita masih kumpulin bukti-bukti dulu untuk penyelidikan lebih lanjut,” pungkasnya.

 

Polrestabes Semarang, Kapolrestabes Semarang, Kombes Irwan Anwar, Kota Semarang, Pemkot Semarang, Polda Jateng, Kapolda Jateng, Irjen Pol Ahmad Luthfi, Wakapolda Jateng, Brigjen Pol Agus Suryonugroho, Kabidhumas Polda Jateng, Kombes Pol Satake Bayu, Kombes Pol Nanang Haryono, Jawa Tengah, Jateng