BANJARNEGARA – Informasi dalam artikel ini tidak ditujukan untuk menginspirasi kepada siapapun untuk melakukan tindakan serupa. Bagi Anda pembaca yang merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.

Teka-teki tewasnya guru SMP yang ditemukan dalam kondisi tengkurap dengan leher terikat tali masih misterius. Teranyar, makam guru di Desa Kalilandak, Kecamatan Purwarejo Klampok, Banjarnegara, itu dibongkar.

Pembongkaran makam dilakukan pada Jumat (13/9/2024). Permintaan pembongkaran makam dilakukan pihak keluarga korban.

“Ada permintaan dari ahli waris korban agar jenazah dibongkar untuk diautopsi. Itu pas hari Jumat (13/9) ada permintaan untuk dibongkar saya meminta izin ke Polsek. Setelah diizinkan baru warga membongkar jenazah korban,” terang Kepala Desa Kalilandak, Slamet Mujiono, saat ditemui di rumahnya, Minggu (15/9).

Mujiono menyebut korban seorang PNS di salah satu SMP di Kecamatan Purwanegara dan tinggal sendirian di rumahnya. Meski begitu, pihak kepolisian belum mau bicara soal pembongkaran makam tersebut dan akan menyampaikan pada Selasa (17/9) lusa.

Sebagai informasi, jasad guru SMP itu mulanya ditemukan pada Kamis (12/9) lalu. Kondisinya dalam posisi tengkurap di kasur dengan tangan terikat. Videonya pun viral di media sosial dan dinarasikan sebagai korban perampokan. Namun, hal ini dibantah polisi.

“Ini untuk sekalian menepis bahwa kabar ini merupakan korban perampokan dan pembunuhan itu tidak benar. Dari hasil pemeriksaan tim medis di rumah sakit Emanuel tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban,” jelas Kapolsek Purworejo Klampok Polres Banjarnegara, Iptu Imam Sanyoto di lokasi kejadian, Kamis (12/9).

Hal ini disampaikan karena polisi tak menemukan benda berharga korban yang hilang. Misalnya perhiasan atau sepeda motor milik korban yang masih ditemukan di rumah tersebut. Sedangkan, soal mobil yang disebut hilang ternyata sudah dijual oleh korban.

“Dari olah TKP, perhiasan milik korban dan 2 unit sepeda motor masih ada. Memang ada kabar mobilnya dibawa perampok. Tetapi yang benar mobil itu sudah dijual,” kata dia

Di sisi lain, polisi tak menemukan adanya kerusakan rumah atau perabotan milik korban, baik di pintu, jendela hingga lemari.

Sebelum tewas, korban diketahui sudah tak mengajar sejak Rabu (11/9). Rekan korban pun berinisiatif mengecek kondisi korban.

“Kondisinya memang badan sudah membiru. Posisinya tertelungkup dan leher terikat tali. Saat ini jenazah masih di rumah sakit untuk pemeriksaan lanjutan,” kata Imam menjelaskan soal kondisi korban saat ditemukan.

Meski begitu, penyebab tewasnya guru SMP di Banjarnegara ini akan terungkap usai hasil ekshumasi disampaikan polisi. Keterangan selengkapnya akan disampaikan saat rilis kasus pada Selasa (17/9) mendatang.

sumber: detikjateng

 

Polres Banjarnegara, Kapolres Banjarnegara, AKBP Erick Budi Santoso, Pemkab Banjarnegara, Kabupaten Banjarnegara, Kasatlantas Polres Banjarnegara, Satlantas Polres Banjarnegara, Iptu Mohammad Bimo Seno, Polda Jateng, Kapolda Jateng, Irjen Pol Ribut Hari Wibowo, Wakapolda Jateng, Brigjen Pol Agus Suryonugroho, Kabidhumas Polda Jateng, Kombes Pol Artanto, Jawa Tengah, Jateng, Kepolisian Resor Banjarnegara, Polisi Banjarnegara, Artanto, Ribut Hari Wibowo