Demak – ABG dengan tato kupu-kupu ditemukan tewas di sebuah kebun di Dukuh Sindon, Desa Trimulyo, Guntur, Demak. Pelaku Agus Syahril Mubarok (20) sempat melucuti pakaian korban untuk menghilangkan jejaknya.
Tidak hanya itu, diketahui pelaku juga membuang barang bukti kejahatannya hingga 2 kilometer. Mayat ABG tersebut akhirnya ditemukan hanya mengenakan pakaian dalam.

Berdasarkan pemeriksaan tim forensik, diketahui korban berinisial A (15) asal Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang.

“Jadi korban ditelanjangi oleh pelaku untuk menghilangkan jejak si korban, dengan cara baju korban diambil, tas, dan sendal itu diambil dan itu dibuang di tempat lain,” kata Kasat Reskrim Polres Demak, AKP Winardi saat dihubungi detikJateng, Minggu (21/7/2024).

“Kami sudah menemukan beberapa barang yang dimiliki korban di antara lain adalah sendal, gunting yang dibuang di luar TKP,” imbuhnya.

Meski korban ditemukan dalam kondisi tanpa busana, Winardi mengatakan pelaku tak melakukan upaya pemerkosaan terhadap korban. Dia menyebut motif pembunuhan itu karena pelaku sakit hati lantaran korban melanggar perjanjian awal dengan pelaku, yaitu tak mau melayani ‘tamu’ yang kedua dan ketiga di Demak.

“Tidak ada (upaya pemerkosaan terhadap korban),” ujarnya.

Ia mengatakan pelaku menghabisi korban dalam pengaruh alkhohol. Pelaku menghabisi korban dengan memukulnya dengan potongan kayu jati, bambu, dan menusuk korban dua kali sendirian.

“Ada (pengaruh alkohol),” terangnya.

Korban Sempat Diseret 4 Meter Sebelum Tewas

Winardi menambahkan korban dibunuh di kebun jagung. Setelah itu karena masih hidup, ia diseret sejauh 4 meter ke lokasi tempat penemuan jasad.

“Sebenarnya tidak dibuang. Awalnya (dianiaya) di kebun jagung, karena masih hidup kemudian diseret. Jaraknya dua, empat meteran. Itu dari keterangan pelaku,” terangnya.

“Iya (mungkin sudah kelelahan karena mengeksekusi korban sendirian),” imbuhnya.

Agus sendiri saat dihadirkan di Mapolres Demak Jumat (19/7) malam, ia mengaku membunuh korban lantaran emosi Sebabnya, korban tidak mau memenuhi perjanjian melayani tiga pelanggan. Diketahui ia menjadi penyedia jasa prostitusi online (open BO).

“Karena sejak awal sudah ada rasa dendam. Karena sudah perjanjian awal, dia mau ikut kerja keluar kota. Jadi saya berani ambil dia di luar kota, di Ambarawa,” ujar Agus, Jumat (19/7).

“Itu kan pertama perjanjian awal hari itu juga itu minimal tiga orang. Setelah dia melayani satu orang, dia (korban) minta tamu lagi. Saya carikan tamu lagi sudah dapat, tamunya datang dia cancel,” sambungnya.

Agus mengatakan, saat itu korban mengaku capek, dan ngantuk. Kemudian, Agus menghabisi korban dengan dalih mengajaknya menemui teman Agus.

Korban lalu diboncengkan motor dan dibunuh secara sadis di suatu kebun sepi pada Selasa (16/7) sore. Mayat korban ditemukan warga keesokan harinya, Rabu (17/7).

sumber: detikjateng

 

Polda Jateng, Kapolda Jateng, Irjen Pol Ahmad Luthfi, Wakapolda Jateng, Brigjen Pol Agus Suryonugroho, Kabidhumas Polda Jateng, Kombes Pol Artanto, Jawa Tengah, Jateng, AKBP Sigit, AKBP Erick Budi Santoso, Iptu Mohammad Bimo Seno, AKBP Suryadi, Kombes Pol Ari Wibowo, Kepolisian Daerah Jateng, Polisi Jateng, Polri, Polisi Indonesia