BANYUWANGI – Pasukan pengibar bendera pusaka (paskibraka) Banyuwangi terus berlatih. Kali ini latihan dipusatkan di Taman Blambangan. Pelatih menekankan pentingnya disiplin.

Bagi peserta yang salah dalam melakukan gerakan, langsung diberi sanksi push-up agar saat hari H nanti tidak melakukan kesalahan.

”Anggota paskibraka terus kami gembleng agar memahami tugasnya masing-masing,” ujar Aiptu Fakih Kariono, salah seorang anggota pelatih paskibraka.

Fakih mengatakan, seluruh paskibraka dibagi menjadi dua formasi. Setiap formasi ada 8A dan 8B, serta ada lima laki-laki dan tiga perempuan ditambah pengawalan dari Polri dua orang, TNI AD satu orang, dan TNI AL satu orang.

”Ada dua formasi, yaitu formasi A dan B. Untuk formasi A bertugas sebagai pengibar bendera dan formasi B sebagai penurunan bendera pada HUT ke-79 RI nanti,” katanya.

Dalam setiap kali latihan, pelatih tak segan-segan memberikan punishment bagi yang melakukan pelanggaran.

Pada latihan sebelumnya, setiap ada kesalahan masih ditoleransi. ”Sanksi push-up untuk meningkatkan daya tahan tubuh agar semakin kuat dalam menjalankan tugas,” jelas Fakih.

Tugas paskibraka sangat berat karena mereka menjadi ujung tombak dalam upacara kemerdekaan pada 17 Agustus nanti. Mereka harus melaksanakan tugasnya dengan sungguh-sungguh dan tetap fokus.

”Semoga pelaksanaan upacara HUT Kemerdekaan RI ke-79 bisa berjalan aman dan lancar. Petugas paskibraka tidak ada yang melakukan kesalahan lagi,” pesannya.

 

Polresta Banyuwangi, Kapolresta Banyuwangi, Kombes Pol Nanang Haryono, Banyuwangi, Jawa Timur, Polda Jatim, Polres Banyuwangi, Resta Banyuwangi, Kepolisian Resor Kota Banyuwangi, Polisi Resor Kota Banyuwangi, Polisi Banyuwangi, Kota Banyuwangi, Pemkab Banyuwangi, Kabupaten Banyuwangi, Nanang Haryono