Banyuwangi – Sebanyak 244 siswa baru SMAN 2 Taruna Bhayangkara (Smadatara), Genteng, Banyuwangi, mengikuti upacara pembukaan masa pembentukan Dasar Bhayangkara (Dasbhara) calon taruna angkatan VI, Senin (29/7).

Upacara pembukaan Dasbhara yang dilaksanakan di lapangan Tri Brata itu, dipimpin langsung oleh Kepala Smadatara, Genteng, H Mujib. Kegiatan ini akan berlangsung selama tiga bulan ke depan. “Selama Dasbhara ini para siswa akan beradaptasi dengan lingkungan baru di Ksatrian Smadatara,” kata H Mujib.

Menurut Mujib, para calon taruna Smadatara ini akan tinggal di asrama dengan dibimbing oleh pengasuh. Ini bagian dari menanamkan karakter para siswa. Mereka akan diajarkan hidup bersama di asrama, dan bertemu dengan orang-orang yang baru dikenal mulai dari Sabang sampai Merauke yang beragam suku, agama, dan adat tradisi.

“Para siswa akan dibentuk karakternya mulai pagi bangun tidur hingga kembali tidur di malam hari. Pagi para taruna akan menerima pelajaran kurikulum merdeka yang disampaikan oleh bapak dan ibu guru,” katanya.

Untuk siang hari, jelas dia, setelah pelajaran akan diberikan materi tentang Kebhayangkaraan mulai dari bela negara, bahaya radikalisme, narkoba, miras, dan bahaya pergaulan bebas. “Juga akan disampaikan tentang Undang-undang ITE dan UU perlindungan anak,” ujarnya.

Yang paling penting, jelas dia, agar calon taruna itu bisa menghindari terjadinya kekerasan fisik atau verbal yang mengarah pada perundungan atau bullying, maka akan dikedepankan antisipasi peraturan kehidupan taruna yang sudah dipaparkan sebelumnya.

Kepala Koordinator Pengasuh, Kompol Indah Citra Fitriani menyampaikan, selama berada di asrama, para siswa atau calon taruna ini akan didampingi guru mata pelajaran dan para pengasuh.

Selama Dasbhara akan dibentuk fisik yang prima, dengan diberikan beban berupa tas yang terus dibawa selama tahap Dasbhara. “Ini bertujuan membentuk fisik atau postur tubuh yang tangguh,” katanya.

Usai upacara pembukaan, para siswa langsung melakukan long march atau berjalan kaki sejauh lima kilometer di sekitar lingkungan sekolah sambil membawa kantong kresek merah dan hitam berukuran besar sambil memungut sampah di sepanjang rutenya.

Dalam long march itu, setiap jarak tertentu, akan dibuat pos tantangan yang harus diselesaikan calon taruna. “Selama Dasbhara para pengasuh dan tenaga pendidik akan memantau siswa yang berprestasi,” terangnya.

Kompol Indah berharap dalam Dasbhara ini sesama calon taruna saling berinteraksi dengan baik, juga dengan para pengasuh, dan menjalin komunikasi dengan harmonis. “Setelah selesai Dasbhara ada hubungan emosional antara sesama siswa dan dengan pengasuh,” tandasnya.

sumber: radarbanyuwangi

 

Polresta Banyuwangi, Kapolresta Banyuwangi, Kombes Pol Nanang Haryono, Banyuwangi, Jawa Timur, Polda Jatim, Polres Banyuwangi, Resta Banyuwangi, Kepolisian Resor Kota Banyuwangi, Polisi Resor Kota Banyuwangi, Polisi Banyuwangi, Kota Banyuwangi, Pemkab Banyuwangi, Kabupaten Banyuwangi, Nanang Haryono