News
Awasi Pemilu 2024, Bawaslu Libatkan Kelompok Seni & Budaya di Kabupaten Semarang
SEMARANG, Jateng – Ketua Bawaslu Kabupaten Semarang M Talkhis mengatakan, terdapat potensi pelanggaran Pemilu dengan memanfaatkan seni dan budaya.
Bawaslu mendapati di kabupaten Semarang pernah ada pagelaran wayang ditumpangi politik pada masa kampanye Pemilu.
Disampaikannya Pada masa kampanye Pemilu 2019 ada pagelaran wayang kulit di salah satu desa.
Pagelaran wayang kulit itu Menghadirkan dua calon legislatif yaitu calon anggota DPRD Provinsi Jawa Tengah dan calon anggota DPRD Kabupaten Semarang.
”Mereka menumpangi kegiatan itu untuk menyampaikan sumbangan dan sudah diproses sampai pengadilan,” katanya.
Disampaikan saat berbicara dalam Sosialisasi Pengawasan Partisipatif.
Acara itu mengambil tema “Mari Bangkit Bersama Awasi Pemilu 2024 Untuk Wujudkan Pemilu Bermartabat Melalui Seni dan Budaya”.
Diselenggarakan Bawaslu Kabupaten Semarang, baru-baru ini di Hotel Terra Cassa, Bandungan.
Kegiatan dihadiri oleh kelompok seni dan budaya, Organisasi Masyarakat (Ormas) dan Organisasi Kepemudaan (OKP) se- Kabupaten Semarang.
Bertujuan untuk mengajak kelompok seni dan budaya untuk melakukan pengawasan partisipatif guna mensukseskan pemilu yang bermartabat.
Untuk mengantisipasi kejadian serupa terulang kembali, Talkhis menegaskan, Bawaslu Kabupaten Semarang sering berkomunikasi dengan kelompok seni dan budaya.
Yakni, untuk menyamakan persepsi terkait potensi kegiatan-kegiatan seni dan budaya apabila ditumpangi oleh kepentingan politik.
Sebab, ini bisa menjadi pelanggaran pidana pemilu maupun pelanggaran administrasi pemilu.
Pembicara lain, Farid Zamroni dari Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) dalam paparannya menjelaskan, potensi disinformasi yang akan terjadi di tahun-tahun politik seperti ini akan sangat banyak.
Berkaca dari pemilu 2019, banyak berita bohong untuk saling menyerang satu sama lain peserta Pilpres.
“Berkaca dari Pemilu 2019 yang ada di data kami, ada sekitar 1.221 berita bohong,”
”Ini polanya saling serang antar pendukung peserta Pilpres 2019. Pada pemilu 2024 nanti pasti juga akan ada saling serang antarpendukung dengan berita bohong,”
”Pada tahun 2023, sampai dengan bulan Maret, di data kami sudah ada 664 berita bohong,” ucapnya.
Farid menambahkan, untuk mengurangi kegaduhan di masyarakat karena efek dari berita bohong tersebut, pihaknya diminta untuk bisa menyaring berita-berita yang ada di internet.
Juga memberikan perlawanan terhadap berita bohong tersebut.
Caranya dengan memberikan data-data yang valid.
Disampaikannya, eEfek dari berita bohong tersebut bisa menimbulkan kegaduhan di masyarakat.
Karenanya pihaknya mengajak untuk sama-sama melawan berita bohong yang banyak beredar di internet.
Caranya, menyaring berita-berita tersebut dengan tidak ikut menyebarkan berita yang belum teruji faktanya.
”Bisa juga kita dengan mencari fakta-fakta tentang berita tersebut dan kemudian kita lawan dengan memposting fakta-fakta berita tersebut dengan data yang valid,” paparnya.
sumber: suaramerdeka
Polda Jateng, Jateng, Polrestabes Semarang, Polres Rembang, Polres Sukoharjo, Polres Pati, Polres Batang, Polres Humbahas, Polda Sumut, Kapolres Sukoharjo, AKBP SIGIT, AKBP Hary Ardianto, Polres Banjarnegara
-
Kriminalitas1 minggu ago
Tanggapi Kasus Pelecehan Biduan di Kedawung, Seniman Sragen Berkumpul
-
Kriminalitas2 bulan ago
Sosok 3 Pelaku Pembobol 26 Kios Es Teh Jumbo Semarang Ternyata Masih ABG
-
Kriminalitas2 bulan ago
3 ABG Pelaku Pembobol 26 Kios Es Teh Jumbo Semarang
-
Breaking News2 bulan ago
Bus PO Haryanto Tabrak Pajero di Tol Batang, Begini Kronologinya
-
News3 bulan ago
Ini Sosok Perusak Mobil di Gedung Pandanaran Semarang, Rekaman CCTV: Wanita Berpakaian Serba Merah
-
Kriminalitas3 bulan ago
Polri dan PSSI Teken MoU demi Iklim Sepakbola Lebih Baik
-
Nasional3 bulan ago
Polda Jateng Buat 2 Skenario Antisipasi Kepadatan Kendaraan di H-2 Natal
-
News3 bulan ago
Polisi Ungkap Hasil Pemeriksaan CCTV terkait Perusakan Mobil KPU Semarang, Pelaku Terlihat