Connect with us

News

Sah! Mbak Ita Resmi Jadi Wali Kota Wanita Pertama di Kota Semarang

Published

on

Semarang – Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo resmi melantik Hevearita Gunaryanti Rahayu, sebagai Wali Kota Semarang, di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Senin (30/1). Dalam pelantikan ini, juga dihadiri Ketua Umum PDI-P, Megawati Soekarnoputri, Sekjen PDI-P, Hasto Kristiyanto, Menteri PPPA, Bintang Puspa Yoga dan beberapa fungsionaris partai, serta anggota DPR RI

Ganjar menjelaskan dengan dilantiknya Hevearita, saat ini ada sembilan kepala daerah perempuan di Jawa Tengah. Tujuh di antaranya kader dari PDI Perjuangan. Antara lain Bupati Purbalingga, Bupati Klaten, Bupati Sukoharjo, Bupati Demak, Bupati Grobogan, dan Bupati Sragen.

“Mbak Ita ini jadi Wali Kota Semarang Perempuan pertama. Total sudah ada sembilan kepala daerah perempuan,” katanya saat memberikan sambutan.

Warga Semarang Yang Sakit Lutut dan Pinggul Wajib Membaca Ini! Artrivit Jika Papiloma Muncul di Dada, Leher atau Ketiak,

“Jika ditambah dengan 9 wakil kepala daerah, maka PDI Perjuangan kini memiliki 25 pemimpin daerah perempuan. Ini jadi manifestasi, spirit Marhaenisme dan Sarinah di era modern,” tutur dia.

Ganjar menerangkan, sosok pemimpin perempuan sama seperti sosok Kunti dalam epos Mahabharata. Digambarkan, Kunti sebagai perempuan tidak asal ‘nerimo ing pandum’, tapi juga sosok yang ‘nggetih’ berjuang untuk rakyatnya sekaligus guru yang membangun kultur serta adab bagi anak-anaknya.

“Kehebatan Kunti menitis pada para kepala daerah perempuan. Mereka bukan saja mampu menjadi pesaing serius dalam hal prestasi, beberapa di antaranya malah lebih berani dan progresif daripada kepala daerah laki-laki,” tambah dia.

Ganjar mencontohkan, Bupati Grobogan, Sri Sumarni, yang ingin membangun kabupatennya, dengan pinjaman Rp115 miliar untuk percepatan pembangunan 19 kecamatan di Grobogan. Terobosan brilian ini mengatasi APBD Grobogan yang sangat kecil untuk biaya pembangunan.

“Kader perempuan PDI-P ini bukan hasil sulapan, kader asli yang berjuang dari bawah. Bukan ngambil dari kanan ataupun kiri, perjuangan kader perempuan ini sangat panjang,” jelas Ganjar.

Adanya kepala daerah perempuan, lanjut Ganjar, tak lepas dari perjuangan Megawati, yang mengawal lahirnya Undang-undang Penghapusan Kekerasan Rumah Tangga, Undang-undang Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja di Luar Negeri, hingga Undang-undang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang.

“Semua undang-undang itu lahir dalam rangka untuk menjaga harkat dan martabat perempuan. Lalu ada juga kaderisasi lewat program khusus pendidikan bagi kader perempuan,” katanya.

Ganjar memberikan pesan, yakni banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan. Ganjar menegaskan, siap menghasilkan kolaborasi solutif dengan Mbak Ita, sapaan akrab Wali Kota Semarang.

“Saya dorong Mbak Ita untuk memaksimalkan potensi di Semarang, seperti perdagangan, industri, transportasi, pendidikan, wisata hingga persoalan infrastruktur,”ujarnya.

Soal rencana pembangunan Simpang Lima Underground dan reaktivasi jalur trem, Ganjar menilai dua hal itu bakal mengungkit Kota Semarang semakin maju. Ganjar juga meminta agar menggerakkan potensi anak muda di dunia teknologi, E-Sport, UMKM, seni budaya sampai olahraga.

“Dengan fasilitas yang tepat, Semarang pasti akan lebih hidup kotanya,” tambahnya.

Ganjar mengajak Mbak Ita, mengawasi beberapa pekerjaan besar seperti Jalan Tol Semarang-Demak yang sekaligus jadi tanggul laut.

“Termasuk rencana pembangunan kolam retensi di Terboyo yang kita harapkan mampu mengendalikan rob dan banjir di Kota Semarang,” ujarnya.

Ganjar juga meminta Mbak Ita untuk turun ke masyarakat, sesuai arahan Megawati. Tujuannya tak lain untuk menjaga amanah dari rakyat.

Ganjar juga mengatakan hal paling penting yang selalu ditekankan Megawati, yakni untuk menjaga amanat dan selalu turun menemani rakyat. Selain itu, hadirnya Presiden ke-5 RI, juga memberikan semangat dan energi bagi para kader PDI Perjuangan di Jawa Tengah. Khususnya dalam hal bekerja melayani masyarakat.

“Keberadaan Ibu di tengah-tengah kami ini adalah suntikan energi luar biasa bagi kami untuk lebih bersemangat bekerja dalam melayani masyarakat,” pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah (LKPP) RI, Hendrar Prihadi, mengucapkan selamat kepada mbak Ita yang resmi menjadi Wali Kota Semarang.

“Selamat buat Mbak Ita, karena sudah resmi dilantik sebagai Wali Kota Semarang,” katanya.

Mantan Wali Kota Semarang, yang akrab disapa Hendi ini, menjelaskan jika masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan oleh Mbak Ita dalam membangun Kota Semarang terutama menjaga kekompakan masyarakat.

“Saya sudah 7 tahun bersama Mbak Ita memimpin Kota Semarang. Saya berharap Kota Semarang semakin maju dan terus berkembang,” ujarnya.

Terpisah, Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto, menambahkan kedatangan Megawati, bertujuan memberikan dukungan kepada Mbak Ita, karena dilantik menjadi Wali Kota Semarang.

“Bu Mega datang langsung untuk melihat kinerja Mbak Ita. Misalnya mampu menjabarkan seluruh arahan dari Bu Mega seperti gerakan menanam 10 tanaman pendamping beras, penangan stunting, penghijauan dan lain sebagainya,” katanya.

Lebih lanjut Hasto menuturkan jika Megawati Soekarnoputri sering berdialog dengan para kadernya mulai dari kepala daerah sampai anggota legislatif mengenai kinerja politik.

“Kader dilatih dalam sekolah partai secara periodik, Ibu Mega memberikan pembekalan khususnya bagaimana partai mencegah stunting, lalu gerakan penghijauan bagaimana gerakan politik yang menyelesaikan persoalan rakyat dan politik bagi masa depan,”pungkasnya.

sumber: radarsemarang.jawapos.com

#Polda Jateng, #Jateng, #Jawa Tengah, #Humas Polri, #Polrestabes Semarang, #Polres Rembang, #Polres Demak, #Polres Banjarnegara, #Polres Semarang, #Polres Pangandaran, #Polres Mempawah, #Polres Batang, #Pemkab Banjarnegara, #Kabupaten Banjarnegara, #Banjarnegara, #Polda Jateng, #Polda Kalbar, #Hendri Yulianto, #Budi Adhy Buono, #Irwan Anwar, #Dandy Ario Yustiawan, #Kapolres Sintang, #AKBP Tommy Ferdian

 

Terpopuler